Pedih nyatanya yang tak terjawabMampu menjatuhkanku yang dikira tegarKau tepikan aku, kau renggut mimpiYang dulu kita ukir bersamaSeolah aku tak pernah jadi bagian besar dalam hari harimu Lebih baik kita usai di siniSebelum cerita indah tergantikan pahitnya sakit hatiBukannya aku mudah menyerah, tapi bijaksanaMengerti kapan harus berhentiKu kan menunggu, tapi tak selamanya
Kau tepikan aku, kau renggut mimpiYang dulu kita ukir bersamaSeolah aku tak pernah jadi bagian besar dalam hari-harimuSeolah janji dan kata-kata yang telah terucap kehilangan arti
Lebih baik kita usai di siniSebelum cerita indah tergantikan pahitnya sakit hatiBukannya aku mudah menyerah, tapi bijaksanaMengerti kapan harus berhentiKu kan menunggu tapi tak selamanya
Tak akan jera kupercaya cintaManis dan pahitnya kan kuterimaKini kisah kita akhiri dengan makna
Lebih baik kita usai di siniSebelum cerita indah tergantikan pahitnya sakit hatiBukannya aku mudah menyerah, tapi bijaksanaMengerti kapan harus berhentiKu kan menunggu, tapi tak selamanya. Thank you for understanding how it feels when no one does.
Blogwalking bro
ReplyDelete